Dhimas Avian Mahaztra
NIM: 1111004007
Di Era globalisasi sekarang ini membuat
kita sebagai bangsa betanya-tanya, masih relevankah di era globalisasi kita
bicara identitas nasional. Sekarang ini kita sering bertanya apa yang
membedakan bangsa kita dengan bangsa yang lain. Identitas Nasional ciri yang
dimiliki oleh suatu bangsa yang secara filosofis membedakan bangsa tersebut
dengan bangsa yang lain. Artinya identitas nasional sebagai pembeda dan ciri
khas bangsa kita yang semakin lama semakin hilang akibat proses globalisasi.
Rasa persamaan nasib dijajah oleh belanda membuat kita ingin merdeka dan mebuat
sebuah bangsa yang merdeka. Namun sebagai bangsa baru kita harus memiliki
identitas nasional lalu munculah gagasan konsep Bhineka Tunggal Ika yang
berarti berbeda-beda tetapi tetap satu jua atau Unity in diversity.
Mengapa kita mengambil konsep bhineka tunggal ika tersebut karena atas dasar
sejarah . bansa indonesia didirikan bukan atas dasar agama, ras dan suku tetapi
bangsa kita didirikan atas dasar persamaan nasib dan itulah yang membuat kita
berbeda dengan bangsa lain. Sebagai bangsa yang majemuk kita diikat dalam satu
kesatuan yang bernama negara kesatuan republik indonesia.
Dilihat dari faktor geografis.Bangsa ini
memiki sekitar 17.000 pulau berjajar dari sabang sampai merauke, dari miangas
sampai pulau rote. Kita merupakan negara kepulauan terbesar didunia. Indonesia
memiliki populasi sekitar 240 juta penduduk, merupakan jumlah penduduk nomer 4
terbesar didunia. Karena bentuk geografis indonesia yang berupa kepulauan hal
itu membuat bahasa kita berbeda. Tapi hal itu tidak menjadikan kita berbeda
namun hal itu membuat kita bersatu. Negara kita terletak di jalur perdagangan
dunia yaitu diantara 2 samudra samudra hindia dan samudra pacifik,dua benua asia dan australia
membuat negara kita menjadi rentan akan efek negatif globalisasi. Memahami dan
memiliki wawasan kebhinekaan dan ke indonesiaan menjadi penting agar kita dapat
menangkal efek negatif dari globalisasi.
Selain faktor geografis, kita juga harus
melihat faktor sejarah lahirnya bangsa
indonesia sebagai bangsa majemuk. Proses perjuangan melawan penjajahan
memberikan pengalaman bagi bangsa indonesia yaitu nilai kebangsaan dan
nasionalisme, membuat kita bersatu. Munculnya rasa kebangsaan ditandai oleh 2
hal yaitu pergerakan nasional pada tahun 1908 dan Sumpah Pemuda pada tahun 1928
yaitu menjadi motivasi bangsa indonesia untuk bersatu dan merdeka. Para pemuda
dari seluruh indonesia berkumpul untuk menyatukan gagasan membentuk sebuah
bangsa yang merdeka dalam sumpah pemuda. Hingga pada tanggal 17 agustus 1945
bangsa indonesia memproklamasikan kemerdekaannya. Setelah merdeka bangsa
indonesia masih harus berjuang untuk meraih cita-citanya. Didalam pembukaan UUD
1945 dikatakan bahwa “ terbentuknya negara yang merdeka, bersatu ,berdaulat,
adil dan makmur” untuk mewujudkan hal itu bangsa indonesia menetapkan dasar
negara yang bernama pancasila. Pancasila lahir pada tanggal 1 juni 1945
bertepatan dengan lahir Ir Soekarno
sekaligus pencetus pancasilayang berisi :
1.
Ketuhanan
Yang Maha Esa
Sila
diatas bermakna bahwa indoneia merupakan negara yang berketuhanan bukan negara sekuler. Tapi yang membedakan
indonesia dengan negara lain yaitu negara indonesia adalah negara yang majemuk
tapi berketuhanan sehingga indonesia berbeda dengan negara lain.Indonesia membebaskan
warga negara untuk berkeyakinan seperti tercantum pada UUD 1945 pasal 1 dan 2.
Pada sila ini juga menggambarkan sikap toleransi bangsa indonesia . Indonesia
yang mayoritas islam berbesar hati menerima pergantian pasal di piagam jakarta
menjadi pasal yang lebih mewakili seluruh bangsa indonesia.
2.
Kemanusiaan
Yang Adil dan Beradap
Sila
diatas jelas menggambarkan walaupun kita berbeda tapi prinsip kebersamaan dan
kemanusiaan tetap harus menjadi prioritas. Sebagai bangsa yang memiliki jiwa
sosial tinggi bangsa indonesia diharapkan memiliki sikap tolong –menolong antar sesama
manusia tanpa membeda-bedakan ras,suku dan agama.
3.
Persatuan
Indonesia
Sebagai
bangsa yang majemuk kita harus selalu mengutamakan persatuan. Bangsa indonesia
harus mempertahankan toleransi dan rasa nasionalisme. Agar kita tidak terjebak
dalam primodialisme didalam keindonesiaan. Dalam rangka menjaga persatuan
indonesi diperlulamn sikap tolransi dan kita pupuk rasa solidaritas sebagai
bangsa indonesia.
4.
Kerakyatan
yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanan oleh permusyawaratan perwakilan.
Menurut
Ir Soekarno ” jikalau saya peras lima
menjadi tiga dan tiga menjadi satu maka dapatlah satu perkataan Indonesia yang
tulen yaitu gotong royong ” Sumber Buku Negara Paripurna hal.19. Untuk
mengimplementasikan jadidiri bangsa indonesia sebagai bangsa yang menjunjung
tinggi musyawarah mufakat dan gotong
royong maka dibentuklah Majelis Permusyawaratan Rakyak pada masa Orde Lama dan
Orde baru misalnya memilih presiden melaui kesepakatan atau musyawarah mufakat
anggota MPR RI. Konsep ini merupakan asli dari bangsa Indonesia buka merupakan
penerapan paham-paham. Bangsa indonesia diharapkan memiliki sikap musyawah
didalam mengambil keputusan .
5.
Keadilan
Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Menurut
pandangan saya dari seluruh sila dalam pancasila hanya sila ini yang belum
terwujud. Karena dalam semua hal masyarakatb indonesia belum mendapatkan haknya
yang sama. Dalam hal hukum pun terlihat jelas bagaimana hukum hanya tajam
kebawah dan tumpul jika keatas, artinya hukum di indonesia masih bisa dibeli
oleh orang-orang berduit sebaliknya orang –orang lemah ditindas oleh hukum. Hal
diatas membuktikan bahwa keadilan di Indonesia baru dimiliki sebagian orang
belum merata di seluruh indonesia.
Setelah menetapkan dasar negara oleh
BPUPKI, dilanjutkan oleh penetapan
pemerintahan pertama dwi-tunggal soekarno-hatta. Pemerintahan di Indonesia telah silih beganti hingga pada
saat orde baru terjadi peristiwa besar terjadi kerika arus globalisasi masuk ke
Indonesia mendorong bangsa indonesia menuntuk mundurnya kepemimpinan diktator Soeharto.
Menurut saya ada dua hal yang membuat
lunturnya identitas nasional indonesia dalam pancasila yaitu arus reformasi dan
globalisasi :
Arus Reformasi karena setelah reformasi kita
mengalami trauma terhadap penerapan pancasila dalam kehidupan sehari-hari dan
demokrasi membawa banyak hal-hal baru yang masuk ke indonesia mebuat luntur
identitas kita sebagai bangsa. Hal itu
terlihat jelas pada budaya musyawarah mufakat kita yang hilang. Akhir-akhir ini sering kita jumpai
konflik antarwarga yang akibat warga lebuh memilih konflik untuk menyelesaikan
masalah. Warga tampaknya telah melupakan identitas kita sebagai sebuah bangsa yang
bertsatu dalam sebuah perbedaan. Maka dibutuhkan pendekaan musyawarah dalam
kehidupan sehari-hari untuk mencagah konflik yang hanya memupuk permusuhan
diantara kita sebagai bangsa indonesia sebagai bangsa yang majemuk.
Arus globalisasi membuat negara kehilangan
identitas. Hal itu juga yang membuat indonesia ciri khasnya sebaagi bangsa yang
majemuk dan menjunjung tinggi musyawarah. Hal ini dibuktikan oleh munculnya
budaya barat yang menjadi gaya hidup warga Indonesia yang tidak sesuai dengan dengan
kepribadian bangsa indonesia dengan budaya timurnya. Kita sebagai bangsa
indonesia seharusnya memperthankan Identitas Nasional sebagai pembeda kita
dengan bangsa lain. Kita sebagai bangsa indonesia harus senantiasa melakukan
filterisasi terhadap budaya asing menghilangkan yang buruk dan mengambil hal yang baik dari globalisasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar